Sustainable Beauty - Trend Kecantikan Ramah Lingkungan




Sustainable Beauty - mungkin masih terdengar asing ditelinga kamu, tapi percayalah dalam beberapa tahun ke depan perkembangan Indonesia yang pesat akan terus berinovasi, hingga mendorong laju pertumbuhan produk yang mengedepankan produk yang berkelanjutan. Gimana tidak? Belajar buat mix and match retinol aja bisa, masa meningkatkan kesadaran pada produk yang aman, bertanggung jawab dan ramah lingkungan kita terbelakang? 

Sustainable Beauty itu apa? 

Rangkaian produk perawatan kulit dan dekoratif (makeup) yang baik untuk kulitmu, tanpa kandungan kimia berbahaya (harsh chemical), dan juga baik untuk alam serta menunjuang keberlanjutan. Produk-produk Sustainable Beauty mengedepankan produk yang ramah lingkungan, mulai dari sumber bahan baku-nya, pemerosesan produk, dan hingga produk tersebut sudah habis masa pakainya. Kemasannya dapat dipertanggung jawabkan oleh perusahaan yang memproduksinya. 

Mengapa Sustainable Beauty penting?

1. Pasar yang berkembang
  • Salah satu industri yang masih berkembang selama pademi ini adalah skincare atau perawatan kulit, bahkan pertumbuhannya meningkat di 2020 untuk perawatan kulit laki-laki! Dilansir dari Gatra, peningkatannya cukup signifikan hingga beromzet setengah miliar setiap bulan disalah satu platform Gamal Man. Hal ini mengindikasi pertumbuhan yang signifikan bertambah setiap tahunnya. Dengan pasar yang berkembang pesat, jelas meningkatkan pertumbuhan industri itu sendiri terutama brand atau pelaku usaha. 
  • Dengan tingginya peminatan, pasarpun berkembang menawarkan ragam rangakain produk perawatan. Tercatat di tahun 2018 terdapat 767 perusahaan yang terdaftar dan meningkat pada tahun 2019 menjadi 790! Itu yang terdaftar, bagaimana dengan yang belum dan beberapa produk import yang langsung melantai di Indonesia melalui e-commerce?
  • Dari sekian banyak perusahaan yang ada, nyatanya pabrik besar yang berstandard ISO untuk memproduksi hal tersebut masih dalam hitungan jari. Beberapa brand mungkin sudah mencoba membangun pabriknya sendiri, namun brand nomer wahid di Indonesia saja masih mengandalkan import untuk memproduksi produk-produknya. Hal ini jelas menjadi sebuah tantangan, sebab dalam upaya melakukan Sustainable Beauty, hal pertama yang menjadi indikatornya adalah dari pabriknya, bukan sekedar produk yang melakukan green labelling.
  • Ekonomi Berkelanjutan, saat ini didunia masih mengandalkan ekonomi liner dimana menerapkan sistem beli - pakai - buang, padahal jika hal tersebut tetap dilakukan akan menimbulkan bahaya. Beberapa pekan lalu telah diperingati Hari Peduli Sampah Nasional, sekaligus memperingatkan kita bagaimana timbunan sampah yang menggunung bisa menjadi bahaya dan mengancam nyawa. Saat ini lebih dari 10 TPA sudah hampir mencapai ambang batas. Dengan menerapkan sistem ekonomi berkelanjutan, dapat menekan produksi sampah yang menjadi limbah, dan mengolah kembali semaksimal mungkin hingga tercipta solusi bagi sampah B3. 



2. Berdampak Pada Lingkungan
  • Bahan Baku Merusak Lingkungan, selain air, komposisi utama yang digunakan oleh kebanyakan produk adalah turunan dari hasil olahan minyak kelapa sawit (palm oil). Indonesia sendiri merupakan eksportir terbesar kepala sawit,  sayangnya tidak semuanya memiliki konsep Sustainable karena diproduksi oleh perusahaan yang masih menerapkan pembukaan lahan, pembakaran hutan dan sebagainya. Memangnya apa saja produk olahan kelapa sawit ?
Vegetable Oil, Vegetable Fat, Palmate, Palmitate, Palmolein, Palm Kernel, Palm Kernel Oil, Palm Fruit Oil, Glyceryl, Stearate, Stearic Acid, Palmitic Acid, Elaeis Guineensis, Palmitoyl Oxostearamide, Palm Stearine, Sodium Laureth Sulfate (SLeS), Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Sodium Kernelate, Sodium Palm Kernelate, Palmitoyl Tetrapeptide-3, Hydrate Palm Glycerides, Etyl Palmidite, Octyl Palmitate, Palmityl Alcohol, Sodium Lauryl Lactylate/Suphate.
Banyak ya olahan Kelapa Sawit? Iya, rasanya hampir semua produk perawatan tubuh menggunakan salah satu komposisi diatas, bahkan ga jarang yang menggunakan langsung banyak sekaligus seperti Stearic Acid maupun SLeS/SLS, mulai dari sabun wajah sampai pembersih lantai sebenarnya pake komposisi ini, sebab memiliki manfaat untuk mengangkat sisa kotoran dan minyak, sayangnya selain cenderung tidak ramah lingkungan karena menjadi penyebab penebangan liar, beberapa kandungan kelapa sawit seperti SLS sebenarnya juga sudah tidak dianjurkan karena menyebabkan iritasi. Namun, jika diolah dengan benar sebenarnya komoditas satu ini memang memiliki peranan besar dan sangat membantu perekonomian Indonesia! Pastikan produk yang kamu gunakan merupakan produk olahan kelapa sawit yang menggunakan bahan baku dari perusahaan yang bertanggung jawab, salah satu indikatornya memiliki sertifikasi RSPO atau ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil). Caranya? Kamu bisa melihat dari mana produk itu diproduksi melalui "manufactured" yang terdapat pada kemasan produk atau kemasan pembungkus. Jadi disana kamu bisa check apakah pabriknya telah bekerjasama dengan perusahaan yang memiliki izin yang jelas.

  • Kemasan yang Ramah Lingkungan, sebagian besar kemasan kecantikan menggunakan kemasan plastik. Hal ini didasari dua hal, pertama dari segi harga produk dan kedua karena lebih ringan. Permasalahannya timbul jika kemudian kemasan tersebut tidak dikirim ke tempat daur ulang dan atau sulit didaur ulang seperti kemasan schaset (multi-layer plastik), styrofoam, dan lainnya. Jika dibiarkan, kemasan ini dapat memenuhi TPA dan kemungkinan terbawa ke laut yang berakhir pada pencemaran lingkungan. Hal ini sebisa mungkin tentu kita hindari bukan? Sehingga lingkungan terjaga dan tidak berdampak jangka panjang kepada diri kita.
3. Baik untuk alam, baik untuk kita
  • Lingkungan Terjaga, Masyarakat Sejahtera! Taukah kamu bahwa plastik yang terurai menjadi mikroplastik? Iya, jadi plastik tidak hilang dan menyatur kembali dengan alam dengan sempurna layaknya komposisi lain seperti kaca atau gelas. Plastik menjadi bulir halus yang bersifat beracun dan karsogenik (penyebab kanker). Sayangnya saat ini dengan tingginya penggunaan plastik termasuk diantaranya plastik sekali pakai, plastik yang mencemari laut, hutan, dan sebagainya. Plastik sangat mungkin berakhir kita konsumsi! Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menemukan Air Susu Ibu (ASI) yang telah tercemar dengan plastik, dan sebuah janin bayi yang diteliti telah memiliki plastik dalam tubuhnya. Sehingga sangat penting untuk penghindari penggunaannya, mendaur ulang limbahnya, dan beralih ke komoditas berkelanjutan!

Sustainable Beauty, mulai dari mana?




1. Bahan Baku : Memberdayakan Komoditas Lokal!

Sebagai negara yang subur, jelas aneka ragam tanaman dapat kita temui di Indonesia! Dengan menggunakan bahan baku dari komoditas lokal juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar seperti petani yang menanamnya, meningkatkan ekonomi bagi industri lokal, dan pastinya mendapatkan harga yang efisien dan jauh lebih murah dibandingkan dengan import. Beberapa komoditas lokal yang banyak di Indonesia dengan kemanfaatkan alami yang merupakan komoditas lokal seperti, 
  • Coklat : Komoditas lokal satu ini memiliki banyak manfaat untuk kulit dan kesehatan, dengan kandungan antioksidan yang tinggi, vitamin yang membantu mencerahkan dan mengembalikan elastistas. Di Indonesia ada beberapa wilayah penghasil coklat seperti Bali, Aceh, dan Flores! Kalau soal rasa semuanya unik, namun manfaat semuanya mirip-mirip
  • Kopi : Salah satu bahan yang digunakan dalam skincare adalah caffeine yang membantu mencerahkan mata panda, menyegarkan kulit, dan kandungan kopi sendiri mampu membantu menghaluskan kulit. Di Indonesia kamu bisa menemukan Kopi terbaik dari Aceh, Lampung, dan Bali! 
  • Pegagan : Tanaman ini sangat populer dikalangan pencinta perawatan kulit sebagai Cantella Asiatica, ternyata tanaman ini sangat banyak di Indonesia dan Malaysia, bahkan sudah ditetapkan menjadi tanaman obat sejak tahun 1884! Kehadirannya membantu mengurangi kemerahan pada kulit, kulit yang sensitif karena matahari, dan merawat kulit agar sehat kembali. Pegagan dengan kualitas terbaik dapat ditemui di Bengkulu, Ciwidey, Gunung Putri, Majelengka dan Ungaran.
  • Kelor (Moringa) : It's superoof!Artinya tanaman yang memiliki manfaat luar biasa untuk tubuh dibandingkan tanaman lainnya, ternyata Kelor di Indonesia juga merupakan yang terbaik di dunia bahkan hingga di eksport 100 ton setiap bulannya loh, tepatnya Kelor dari NTT. Kelor memiliki 40 antioksidan dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin essensial, mineral, asam amino, anti penuaan, dan anti inflamasi. 
  • Manggis : Siapa sih yang engga kenal sama tanaman satu ini? Ternyata ini juga merupakan komditas lokal terbaik di Indonesia yang sudah dikirim puluhan negara loh! Buah satu ini menjadi primadona karena manfaatnya dan kemampuannya untuk beragam kebutuhan, salah satunya untuk kulit sebagai sumber vitamin C dan antioksidan. Nah di Indonesia sendiri banyak banget petani manggis kaya di Tasikmalaya, Purwakarta, Subang dan puluhan kota lainnya bergantung pada komoditas ini,
Wahh, itu hanya segelintir komoditas lokal terbaik yang ada di Indonesia, kebayang ga kalau sampai diekspor berarti kualitasnya tidak main-main kan? Berarti sebenarnya kita bisa banget menggunakan apa yang ada di tanah Indonesia ini untuk produksi bahan baku dalam mendukung sustainable beauty dengan mengupayakan komoditas berkelanjutan di Indonesia. 

2. Kemasan : Kaca dan Bambu!'
Selain menggunakan plastik, sebenarnya kita bisa menggunakan kaca, alumunium, dan bambu untuk kemasan produk. Selain itu kaca dan alumunium juga memiliki kemampuan daur ulang hingga 100%. Taukah kamu kalau Indonesia merupakan penghasil bambu terbesar dikawasan Asia Tenggara dan merupakan penghasil kaca terbesar ketiga di Dunia? Iya, mungkin karena terbiasa dengan kemasan yang tersedia kita cenderung mengimport dari negara penghasil kemasan sehingga mengabaikan potensi dari komoditas lokal yang satu ini. Padahal dengan memproduksi secara lokal, kita berupaya untuk mengurangi jejak karbon, mendukung komoditas lokal untuk perkembang, dan memberdayakan masyarakat! Oh ya meskipun Indonesia bukan penghasil alumunium terbesar, namun Alunumium di Indonesia dapat kamu temui di Sumatra Utara & Papua! 

3. Mendukung produk yang ramah lingkungan
Jika kedua hal diatas lebih berfokus pada pelaku usaha atau produsen, sebagi konsumen jelas kita bisa mendukung pelaku usaha agar lebih ramah lingkungan dengan mulai berupaya untuk membeli produk yang sudah bertansisi mendukung lingkungan, kamu bisa mengenalinya dari beberapa hal berikut.
  • Kenali produk kecantikanmu dimulai dari lable-nya, 
    • Pastikan sudah memiliki label BPOM dan ketika dicheck disini benar-benar nama produknya sesuai dengan yang ada pada kemasan, jika berbeda ada indikasi produknya PALSU. BPOM melarang peredaran nama produk yang berbeda dengan yang ada dikemasan.
    • Memiliki label Made in Indonesia! Jika kita ingin produk kita lebih sedikit jejak karbonnya dan pastinya mendukung komoditas lokal, sebisa mungkin beli produk yang memiliki label tersebut, artinya produknya dibuat di Indonesia. Banyak banget loh produk yang sudah diproduksi di Indonesia jadi jangan malas-malas buat cari tau ya!
    • Beralih dari kemasan saset menjadi plastik yang mudah didaur ulang seperti PET (segitiga no.1), HDPE (segitiga no.2), dan PP (segitiga no.5)
    • Opsional : Memiliki label vegan dan animal cruelty-free, kalau dua hal ini sangat opsinal ya
  • Sebisa mungkin menggunakan kemasan yang terbuat dari Kaca, Alunumium, dan Bambu yang mudah ditanam dan dipanen dengan cepat. Beberapa brand asal luar negeri juga telah menggunakan kemasan daur ulang atau re-cycle untuk kemasannya loh! Itu juga bisa menjadi alternatif pilihan kalian. 
  • Memiliki informasi perusahaan yang jelas. Dengan maraknya produk kecantikan saat ini, bukan tidak mungkin banyak produk yang dipalsukan, maklon tanpa kejelasan pabrik (jadi pengusaha nakal seperti ini membeli produk di negara X kemudian dilabeli dengan nama brand mereka, yang mana dijual tanpa izin yang jelas), dan produk DIY yang tidak memiliki sertifikasi yang jelas untuk menraih keuntungan setinggi-tingginya. Pastikan kamu selalu membeli dari brand yang jelas dan terbuka, serta memungkinkan kamu untuk bertanya seputar produknya yang berkelanjutan yah!

Dengan memahami konsep diatas, kita jadi bisa lebih bijaksana lagi deh memilih produk yang baik untuk kita serta untuk alam! Menjadi cantik tidak berarti kita harus mengorbankan alam dan lingkungan kita, namun kita juga bersama-sama berupaya mempercantik diri dan lingkungan yah. Kamu juga bisa menceritakan hal ini kepada kerabatmu, share melalui sosial media, dan pastinya mulai mendukung petani serta pengrajin lokal agar mendapatkan perhatiaan lebih dari pemerintah. Kalau kamu, didaerahnya punya komoditas apa nih?

Oh ya, ada sebuah pesan menarik dari Kabupaten Lestari dan Madani Berkelanjutan soal ekonomi berkelanjutan, bisa disimak disini

Disclimer : Tulisan ini merupakan submisi dalam kompetisi blog #LestariCantikmu yang diadakan oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Yayasan Madani Berkelanjutan dan Blogger Perempuan Network 








Sumber Bacaan : 



18 komentar:

  1. kak kalo kemasan bambu itu apa sudah ada yang menggunakannya kak? cukup aman kah buat produk kecantikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aman beb, biasanya itu diplated pakai steel lagi jadi engga langsung ke produk hehe, kecuali buat lipstick paling ya. Sudah banyak kok di US dan Eropa mereka pakai kemasan bambu.

      Hapus
  2. Aku masih belum mendalami kalau soal kandungan - kandungan. Tapi sebisa mungkin mengusahakan dari packagingnya heheh. Walaupun juga masih susah dan masih merasa super merasa bersalah. Harapannya di setiap daerah atau makin banyak pos menerima untuk daur ulang packaging skincare ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pelan-pelan aja beb, jadi lebih paham dan kenal sama produk yang kita pakai sendiri <3

      Hapus
  3. aku kapan hari mau ikutan lombanya, udah ngetik panjang lebar, tinggal masukin video youtubenya, lupa save trus ilang semua tulisannya, sedih, mau nulis ulang dah beda feelnya :( maap jadi curhat hahaa good luck Tiaraaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huaahh, ayo mba masih bisa ikutan sampai hari ini! Yukk!

      Hapus
  4. Zaman sekarang memang sudah banyak produk kecantikan yang mulai sadar akan lingkungan yaa Produk lokal pun udah banyak So proud!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa banget mba! Semoga kita bisa dukung juga yah~

      Hapus
  5. we really have to take care of our mother earth and ensuring sustainable beauty will definitely be a huge help

    BalasHapus
    Balasan
    1. Truee! Our beauty should not destroy the beauty of nature

      Hapus
  6. Senang deh kalau sekarang jadi banyak juga sustainable beauty product gini ya. Apalagi dengan begini juga membuat kita jadi lebih sayang sekali dengan lingkungan.

    BalasHapus
  7. Bermanfaat banget mbak Tiara. saya juga sepakat dengan yang bahan2 yang dibuat dari alam, misal bambu atau kaca. Juga bahan baku kecantikan yang lebih natural dan aman utk kulit

    BalasHapus
  8. Aku liat sudah beberapa brand yang menerapkan konsep sustainable, salah satunya Runa Beauty. Sekarang aku selalu berusaha pakai produk ber-BPOM jugaa!

    BalasHapus
  9. wah kemasan kaca lebih dianjurkan ya, bener-bener perlu ngecek produk kosmetik yang kupakai ini. Semoga makin banyak produsen kosmetik yang bia menerepakan sustainable beauty product ya

    BalasHapus
  10. wah saya sedang pelan-pelan memang ke arah sini, menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan mulai dari kemasan dan juga bahannya.

    BalasHapus
  11. Harapanku sih sama, pengen juga nantinya makin banyak tempat untuk daur ulang kemasan kosmetik

    BalasHapus
  12. Aku jadi cek produk skincare yang aku pakai. Ternyata kebanyakan kemasannya belum kaca.
    Hiiks~
    Ini gerakan yang bagus sekali yaa...sustainable beauty.

    BalasHapus
  13. Mendukung banget aku mba Tiara, ada gerakan semacam ini
    sekarang yang alami dan menjaga lingkungan lebih dipilih.

    BalasHapus