Tampilkan postingan dengan label kulit berminyak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kulit berminyak. Tampilkan semua postingan

Setelah lebih dari dua bulan #DiRumahAja dan kangen untuk facial atau spa ke salon, aku seneng banget pas cobain Callista Acne Clay Mask karena sensasinya mirip banget sama masker-masker diklinik kecantikan dengan harga yang terjangkau dan pastinya bisa dilakukan dirumah aja, tapi hasilnya apakah sama? tetep kepo-in terus!



Kita bahas dari segi kemasan, menurut aku kemasannya super simple dan efisien. Awalnya ketika difoto aku kira dia besar, secara tulisannya 50gr, aku pikir untuk claymask dia akan  satu pot bulky dengan bahan kaca, ternyata aslinya jauh dari ekspektasi aku.


Produk ini dikemas dengan dus warna hijau yang senada, dengan informasi yang informatif dan jelas, mulai dari info produk, cara menggunakan, ingredients, BPOM dan sebagainya. Selanjutnya untuk kemasannya sendiri, 


Callista memilih jar transparan yang memperlihatkan warna produk yang hijau pastel. Kemasannya sendiri dari plastik dengan kualitas bagus, selain itu tutupnya tin. Lumayanlah, kemasannya cukup ramah lingkungan sebab plastiknyapun tipe yang bisa didaur ulang. Nah hal yang aku suka lainnya adalah kemasan produknya juga serupa dengan kemasan luarnya, efisien dan informasi yang jelas. Jadi ketika box nya hilang, kita engga akan kesulitan mencari info seputar produknya!



Secara formulasi produk ini punya beberapa hal yang harus di higlight, tapi yang jelas dia love and hate. Kenapa begitu? 

kandungan utama : Kaolin, Propylene Glycol, Magnesium Aluminum Silicate, & Sea Butter 
Semua kandungan utama Callista Acne Clay Mask bagus! Kaolin yang membantu menyerap kotoran dan membersihkan sebum diimbangin dengan kandungan lainnya yang melembabkan dan melembutkan kulit serta ada Titanium Oxida yang melindungi kulit dari UV meski aku engga paham sih kenapa masker perlu pake? 

kandungan reputasi jelek : Paraben, EDTA & Perfume 
nah sayangnya dibagian penutup dia ada pengawet yang sering kontroversial dan pewangi tambahan, sebenernya bisa aja bagus kalau alami tapi disini tidak dijelaskan. 


Oh ya, sebenernya key ingredients yang mereka banggakan itu adalah Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil, yang diklaim membantu mengatasi jerawat tapi sayangnya kandungan tersebut ada pada deretan akhir ingredient, bahkan lebih kecil dari parabennya jadi efeknya tidak dominan. 



Dari segi tekstur, masker Callista Acne Clay Mask ini berbeda dengan masker kaolin atau clay kebanyakan, teksturnya creamy dan thick gitu, tapi mudah diaplikasikan tanpa langsung kering. Aku meyakininya sih karena komposisi lainnya yang punya sifat melembutkan tadi ya. Oh ya, disini jar nya tadi ditutup dengan batesan kaya plastik gitu jadi menghindari produknya bocor kemana-mana.


Untuk cara pakai disini engga mengharuskan kita pake tools tambahan, hanya diinformasikan dengan kondisi wajah yang sudah bersih kemudian aplikasikan secara merata dan ditunggu 15-20 menit. Setelah itu baru kemudian dibilas dengan air hingga bersih (tidak diinfo dengan air dingin atau hangat)

Aku sudah pakai produk ini kurang lebih 4x, 3x full face dan 1x half face hanya fokus pada area yang berjerawat. Nah disini, aku merasa produknya seperti yang aku bilang diatas, bener-bener ngasih sensasi kaya spa di klinik kecantikan! Kenapa?



1. Aroma yang kuat khas perawatan
Iya, itu yang aku rasakan ketika pertama kali pakai, wangi kaolin, campur mint atau tea tree yang bikin relax ketika menyentuh kulit. Sensasinya-pun mirip, dingin dan segar yang memanjakan kulit. 

2. Membersihkan cukup efektif 
Hal yang aku notice adalah setelah aku pakai ini dia membantu mengangkat kotoran dipermukaan secara baik, wajah aku langsung lebih kenyal dan bercahaya meski aku ga meyakini dia ada whitening agent, tapi mungkin karena warnanya hijau membantu menetralisir kemerahan?


3. Mudah diaplikasikan tapi bilas ekstra!
Jadi ketika aku mengaplikasikan produk ini karena dia engga cepet kering kaya claymask kebanyakan meski masih cepet sih hehe, aku engga terlalu repot untuk mengisi semua area. Oh ya, karena isina 50mL aku pakai 4x sudah sisa setengah jadi kira-kira dia bisa pakai 6-10x tergantung pemakaian kalian. Nah untuk bilasnya, dia itu karena bukan clay banget jadi bisa digosok pelan atau pake sponge /kain gitu, aku biasanya pake kain untuk remove makeup kalau mau bilas cepat. 

4. Treatment Jerawat?
Produk ini bisa membantu mengatasi jerawat kecil-kecil, nantinya akan dibantu cepat kering tapi kalau secara efektif mengatasi radang dan sebagainya aku merasa belum terlalu signifikan yah. Jadi kalau kalian merasa radang banget mungkin butuh waktu untuk pakai ini lebih lama, Dia lebih ke cleansing pores dan membantu mengatasi jerawat bruntusan. 

Overall, aku lumayan suka dengan produk ini sih! Soalnya kemasannya simple dan produknya memberikan efek yang serupa dengan yang aku rasakan diklinik atau salon gitu, jadi engga perlu keluar 80rb sekali maskeran ditempat aku biasanya tapi cukup sekitar Rp.120.000,- bisa maskeran lebih dari 6x! Jadi seneng banget sih. 

Thanks for reading!



Disclimer : masker ini dikirimin sama Callista, aku tidak bekerjasama ataupun dibayar untuk membuat review ini. Pure karena aku pengen review aja, nah kalau kalian merasa pengen direview juga kalau aku cocok dan sukak bisa email ke TiaraNabilaG@gmail.com 





Kulit berminyak untuk sebagian orang adalah 'anugrah' tapi kalau salah perawatan malah jadi bencana! Aku sendiri merupakan seorang dengan tipe kulit yang berminyak, dari kecil banget sudah kelihatan tanda-tandanya dan diperparah ketika puber. 

Secara dikeluarga ga ada yang punya kulit berminyak selain aku dan papa, ya kita kaya anak kembar aja gitu, udah mirip sampe ke kulit-kulit hahaha, mama yang perempuan dan keempat kakakku yang lain malah punya kulit yang cenderung normal ke kering -yes, anugrah lain membuat mereka mulus tanpa jerawat, jadi karena mama ga tau cara mengatasinya, sejak SD aku sudah langganan dokter kulit dekat rumah, nangis karena di facial dan minum obat untuk mengontrol hormon, menggunakan sabun untuk kulit berminyak yang bikin kering --jelas salah. Padahal, ternyata cara mengatasi kulit berminyak sangat mudah! pertama-tama kita pahami dulu, apa sih kulit berminyak itu?



Pengertian Kulit Berminyak 

(p) Sebuah kondisi dimana kelenjar minyak (sebaceous gland) memproduksi minyak wajah (sebum) secara berlebihan. 

Ciri-cirinya :
1. Minyak berlebih terlihat kasat mata 
2. Wajah terlihat mengkilap
3. Pori-pori membesar 
4. dalam beberapa kasus, tumbuh rambut-rambut halus diwajah 

nah, buat kamu yang merasa wajah berminyak tapi pori-pori-nya tidak terlihat dan cenderung kecil, mungkin kulit kamu dehidrasi, nanti akan aku bahas lebih lanjut di postingan yang berbeda ya. 

penting: hal yang baru aku sadari setelah ngomong dengan beauty advisor sebuah brand Jepang waktu mereka pameran adalah, 

"sesungguhnya kulit berminyak itu bukan bagaimana menghilangkan minyak, tapi bagaimana membuat kulit normal."

Yes! Akupun baru nyadar setelah bolak balik pakai skincare yang fokus untuk menghilangkan 'kadar minyak' diwajah. Salah ternyata ceuna~ tapi agar kulit tidak memproduksi minyak berlebihan, dan seimbang dengan kadar air diwajah, sebab minyak pada wajah punya peranan penting. 

Penyebab Kulit Berminyak

a. pengaruh makanan!
Setelah aku bergelut dengan kulit berminyak lebih dari 12 tahun hidup aku, aku baru bener-bener menyadari bawah pengaruh terbesar memang makanan! tapi kenapa bisa kaya gitu?  ternyata dari sebuah studi yang aku baca, minyak diwajah kita itu tersusun ada 5 komponen, 
1. Triglycerides 57.5% - merupakan lemak (lipid) yang ada didalam darah, ketika tubuh merasa  kalori, mereka secara otomatis akan mengubahnya menjadi cadangan lemak.
2. wax esters 26% 
3. squalene 12% 
4. cholesterol esters 3%
5. cholesterol 1.5% 

Jadi yang mendominasi sebum (minyak wajah) kita adalah lemak yang engga kepake dibadan. Hal ini jelas dipengaruhi oleh pola makanan kita, apa yang kita makan kalau ternyata bukan substrat essential seperti vitamin, mineral dan protein secara otomatis kalau ga kepake ya punya andil dalam sebum tubuh kita. 

b. hormon androgen
hormon yang dikenal sebagai hormon 'laki-laki' salah satunya testosteron yang biasanya hadir ketika diusia puber, menyebabkan kelenjar minyak kita lebih aktif dan mengembang (hiperplasia) yang membuat kelenjar minyak memproduksi minyak yang lebih banyak. 

c. suhu - humiditas.
hhh, iya kalian boleh bersedih karena ternyata suhu lingkungan semakin panas, mempengaruhi produksi minyak. Jadi menurut penelitian, naik 1°C menaikan kemungkinan produksi minyak mencapai 10% dibandingkan suhu sebelumnya 

d. pengaruh genetic 
berarti, gen dari orang tua yang memiliki riwayat kulit berminyak itu mempengaruhi. Aku misalnya. :'D meski minoritas tapi bener-bener dapet loh keturunan berminyaknya. Sementara itu usia dan gender juga mempengaruhi hal tersebut. Usia 13-39 tahun dianggap paling produktif dalam memproduksi minyak.


Manfaat sebum -dan bagaimana itu melindungi kulit.

sebenarnya, sebum atau minyak pada wajah itu engga seburuk itu, karena dia justru hadir untuk melindungi kulit dan engga bisa dihilangan, yah kenapa tuh?


a. sebagai pelindung dari sinar UV 
hampir semua cahaya yang ada itu punya Ultra Violet (UV), terutama cahaya dengan cahaya warna putih. Nah, sebenernya minyak diwajah kita itu ada untuk melindunginya dari oksidasi yang disebabkan oleh UV tadi. Oksidasi ini ternyata menyebabkan kulit lebih cepat keriput yang mengarah pada kulit garis-garis dan pastinya flek diwajah. 

b. anti oksidan 
Kenapa bisa melindungi? karena minyak pada wajah mengandung vitamin E & CoQ10 yang merupakan skin barrier kulit. 

c. antimikrobakteri 
Yesss! ternyata sifatnya minyak diwajah squalene adalah mikrobakteri. Jadi sebenarnya dalam  ekosistem kulit yang normal, justru kulit kita itu dilindungi oleh mikroantibakterial alami. Sayangnya sebum diwajah kita itu bisa oksidasi jika terus terpapar secara berlebihan oleh sinar UV dan oksigen tertentu (ini ekosistem kulit yah, rada rumit dijelasin wkwk) yang akhirnya menyebabkan squalene yang ada jadi squalene peroxide dan menjadi comedogenic. 

Ibaratnya, kita lagi nonton tokoh superhero yang awalnya baik menjadi karakter yang jahat hanya karena terus dipengaruhi faktor lingkungan yang menjahati dia. Itulah kulit berminyak HAHAHA. 


awalnya aku mikir sih, kenapa ya sebum itu sebenarnya melindungi tapi kok jadi berminyak banget diwajah, terus bikin butek dan ga sering malah jerawatan?. 
Nah jadi alurnya awalnya sebum muncul dia itu kaya lapisan pelindung gitu, tapi kalau pada kulit berminyak lapisan pelindungnya ini kebanyakan yang akhirnya malah bereaksi
1. reaksi dengan senyawa lain bikin dia jadi sebum jahat yang bikin komedo 
2. karena terlalu banyak dan terpapar sinar uv dia malah jadi membuat wajah kusam tapi kusamnya diluar aja karena sifatnya emang melindungi, justru engga dibagian dalam kulit (yang kemudian jadi flek-flek wajah.

pH kulit yang menjaga stabilitas 

pasti kalianpun bertanya-tanya, kenapa bisa dia beraksi? Disini jawabannya karena memang senyawa itu pasti bertemu dengan senyawa lainnya tapi ada faktor lainnya yaitu pH diwajah kita. pH (power of hydrogen) secara normal pada wajah itu 5.5 alias memang cenderung netral ke asam. Nah sayangnya dalam banyak kasus, sabun yang kita gunakan itu pH nya cenderung basa, bahkan ga jarang kesalahan terjadi ketika sabun kita terlalu basa yang membuat kulit jadi cenderung kering. Disinilah permasalahan terjadi, dalam sebuah teori ada teori positive feedback pada kulit dimana, kalau seandainya kulit kita kering. Kelenjar minyak akan memproduksi minyak lebih banyak untuk membantu "memenuhi" kekurangan minyak. 
Tapi pada penelitian selanjutnya dibilangin lagi kalau sebenarnya yang dilakukan kelenjar minyak bukan memproduksi tapi hanya kembali menyediakan minyak dilapisan kulit yang tadi terlalu kering.
Hal ini balik lagi ke kalian, apakah kalau pakai sabun yang cenderung bikin keset, membuat minyak kaya jadi lebih banyak? atau sama aja, karena responnya bisa berbeda. 


Perawatan untuk mengatasi kulit berminyak

Hal itu yang menurut aku, untuk orang dengan kulit berminyak tidak membutuhkan banyak perawatan kulit tapi ada beberapa ingredients penting yang sebaiknya digunakan oleh pemilik kulit berminyak



1. Minum Air minimal 1L/25kg berat tubuh. 
Selain makanan yang diubah menjadi sebum pada kelenjar minyak, penyusun 60-80% tubuh kita adalah air, termasuk kulit. Nah, kadar air yang cukup akan menjaga stabilitas pH dan menjaga agar produksi minyak tidak berlebihan sebab, ada air yang mengisi kelembaban kulit. 

2.  Menggunakan sabun tanpa sulfate 
Beberapa artikel menyarankan untuk menggunakan sabun untuk kulit berminyak dengan sulfate yang karena mengeringkan dan dipercaya bisa mengeringkan jerawat. Apa bila kita mengacu pada Sodium Lauryl Sulfate (SLS), kandungan tersebut adalah surfaktan yang mengikat minyak dan air. Sehingga apa bila digunakan kulit akan kering karena keduanya tertarik dari kulit, begitu pula ketika ia menjadi Sodium Laureth Sulfate (SLeS) yang telah diproses --dimana prosesnya dipercaya meningkatkan resiko kanker. 

Nah, karena sifatnya yang mengeringkan tadi karena dia surfaktan, sebenarnya kurang tepat kalau kalian membiarkan pori-pori yang kehilangan cairan terbuka kosong. Justru meningkatkan resiko minyak bertambah banyak karena posisi air kosong dan kotoran untuk masuk sebab tidak ada pelindung kulit. SLS maupun SLeS dianggap cukup membuat iritasi bagi beberapa penggunanya. 
Jadi aku menyarankan ingredients lain yang bisa kalian cek sebelum membeli sabun wajah seperti Coco-betaine atau dikenal dengan Cocamidopropyl betaine, merupakan surfaktan juga tapi dia lebih cenderung mengikat air dan menjaga kelembaban kulit, beberapa produk yang mengandung ini adalah, Kiehl's Calendula Cleanser & Green Tea Cleanser dari Joylab. Aku sudah coba yang kiehls so far aman kalau yang joylab aku baru coba sih hehe. 


3. Menggunakan Skincare dengan pH acidic

Sebenarnya ketika menulis ini aku engga bisa menemukan jurnal spesifik yang pro-claim apakah semua yang belakangnya acid itu bersifat acidic karena takut aja misconception, kaya bika ambon yang ga dari ambon kan siapa tau? huahaha, tapi menurut mas Danang setelah aku tanya di DM. Yess, dari penamaannya kita bisa tau kalau dia asam karena menggunakan acid. Ada beberapa acid yang bagus untuk kulit berminyak adalah, 

a. Salicylic Acid (BHA)
kalau kalian pemula mungkin masih meraba-raba ya, tapi kalau kalian sudah kenalan skincare cukup lama pasti bosen denger ini, tapi memang ini kandungan yang cukup aman dan gentle disegala jenis kulit (dengan catatan, dimulai dari % kecil). Banyak banget kok produk kekinian yang menggunakan ini, dia adalah mild-chemical exfoliate yang membantu mengangkat lapisan minyak dikulit agar bisa terangkat dan digantikan dengan yang belum teroksidasi. Intinya membantu mengurangi dullness atau butek karena wajah berminyak.
beberapa produk yang aku pernah coba dan cocok dengan BHA yang ada seperti Paula Choice BHA, Cosrx Pimple Pad, Cosrx Toner AHA BHA dan AC Cure (Care) Solution Blue One (ini cukup keras ya, tapi efektif mengeringkan pori-pori. Jangan langsung coba bila belum pernah menggunakan produk Salicylic Acid sebelumnya).

Oh ya, dia cukup punya sifat mengeringkan lapisan kulit terluar, pakai kandungan Salicylic Acid dimalam hari dan jauhkan dari sinar matahari langsung. Jangan digunakan bersamaan dengan Retinoic Acid  dan turunannya (Tritinoid Acid dll) 

b. AHA perfect combo~ 
kalau AHA dia mirip dengan BHA tapi cara kerjanya lebih ke pori-pori, dia banyak jenisnya
baca lengkapnya tentang AHA disini, nah disalah satu penelitian yang dilakukan, kombinasi AHA dan BHA menunjukan hasil positif untuk membantu mengurangi produksi sebum, membantu meratakan warna kulit dan membantu mengurangi jumlah komedo. 
produk yang aku coba Senka perfect whip acne care, dr. oracle toner, dan sebenernya aku ga bisa coba tapi aku tau produk ini bagus yaitu Avoskin!


c. Hyaluronic Acid (HA)
penggunaannya dalam sebuah penelitian menggunakan hamster & manusia, membantu mengurangi produksi minyak berlebih dengan membantu mengecilkan ukuran pori-pori. Nah, kalau ini sebenarnya sempat ngetrend dan bagus banget karena memang memberikan deep hydrating pada kulit, salah satu yang terkenal produknya hadalabo tapi aku kurang sreg sama wanginya. So far aku menggunakan HA melalui kandungan sheetmask, mulai dari Mediheal sampai Garnier, banyak banget kok yang mengandung ini! 



4. Kandungan Alami dengan antimikrobakterial - antiinflamasi - antiseptik 
penting:antiseptik bukan cuci muka pake detol hehe, meski bisa sih. Beberapa kandungan yang pro untuk kulit berminyak itu adalah, 

a. clay atau kaolin, meski dia rasanya nyedot minyak banget tapi kadang ketika kulit kita terlalu cape dan butek banget, kandungan ini membantu loh! Sifatnya memang bikin relaks dan mengangkat kotran. 
produk : Think Hale Clay mask, Naruko Cleanser 2in1 Mask, Glamglow & Himalayan  Neem Mask 
kalau produk organik racikan? kalau kamu racik sendiri gapapa tapi jangan beli sembarangan tanpa BPOM. 

b. Oatmeal - punya sifat antibakterial & anti inflamasi bagus untuk kulit yang berminyak agar menghindari pertumbuhan bakteri. 
produk  : Harlette Oatmilk Gentle Facial Wash  & Skin Dewi 

c. Beras (Oryza Sativa) - memiliki antimikroba & antioksidan, bagus nih kalau kamu mau membuat wajah lebih cerah juga.
product : Adoree & Raiku (tapi belum coba sih ini wk)

d. Honey - sebenernya dia mirip hyaluronic acid yah dengan kandungan antibakteri & antiseptik, kandungan ini bagus untuk menjaga pH kulit. 
product : Raw Honey :( serius yang buat muka langsung aja dioles wk 


q. Apa bener kalau dicuci terlalu sering jadi lebih berminyak?
a. minyak akan selalu hadir diwajah kamu jadi sebenarnya bukan lebih berminyak hanya saja kulit kembali menjaga kelembananya melalui sebum (minyak).

q. apakah minyak diwajah merupakan sekresi kelebihan minyak?
a. Iya, apa bila yang maksud disini adalah minyak berlebih pada kulit berminyak.

q. kenapa area T zone lebih berminyak dibandingkan V zone?
a. Lebih banyak kelenjar minyak di area T zone yang meliputi kening, hidung & dagu sementara v zone pipi & rahang tidak.

q. jadi apakah minyak menyebabkan jerawat?
a. minyak bukanlah penyebabnya namun inflamasi pada wajah adalah penyebabnya, selain itu minyak yang teroksidasi yang menjadi makanan bakteri penyebab jerawat.

q. punya pertanyaan lain? Langsung aja komen!

sekian dulu tentang kulit berminyak secara general, nanti akan ada fokus lagi untuk kulit berminyak dengan bruntusan, kulit berminyak jerawat dan masih banyak lagi lainnya!












Oily Skin source:
Endly, D. C., & Miller, R. A. (2017). Oily Skin: A review of Treatment Options. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 10(8), 49–55. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5605215/
Youn, S. W., Na, J. I., Choi, S. Y., Huh, C. H., & Park, K. C. (2005). Regional and seasonal variations in facial sebum secretions: a proposal for the definition of combination skin type. Skin Research and Technology, 11(3), 189–195. doi:10.1111/j.1600-0846.2005.00119.x

  1. SLS bisa memicu iritasi 
  1.  Layton,Julia. 2008.  "Is the sodium lauryl sulfate in my shampoo killing me?" HowStuffWorks.com, https://science.howstuffworks.com/environmental/green-science/sodium-lauryl-sulfate.ht ml 23 April 2020 
  2. Dragna, Justin. 2016. Is Common Shampoo Ingredient Sodium Laureth Sulfate Harmful?. Forbes via Quora. https://www.forbes.com/sites/quora/2016/03/16/is-common-shampoo-ingredient-sodium-laureth-sulfate-harmful/#78fd070a7543
  3. Penrod, Corrine. Sodium Laureth Sulfate or Sodium Lauryl Sulfate? https://www.dermveda.com/articles/sodium-laureth-sulfate-or-sodium-lauryl-sulfate

  1. 1.4 Dioxane - senyawa yang bikin karsinogen (diduga menimbulkan kanker). 
Wilbur S, Jones D, Risher JF, et al. Toxicological Profile for 1,4-Dioxane. Atlanta (GA): Agency for Toxic Substances and Disease Registry (US); 2012 Apr. APPENDIX D, HEALTH ADVISORY. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK153666/

  1. Salicylic Acid & Glycolic Acid - Wiegmann, D., & Haddad, L. (2020). Two is better than one The combined effects of glycolic acid and salicylic acid on acne-related disorders. Journal of Cosmetic Dermatology. doi10.1111jocd.13387 

Hyaluronic Acid - Jung, Y. R., Hwang, C., Ha, J.-M., Choi, D.-K., Sohn, K.-C., Lee, Y., … Im, M. (2017). Hyaluronic Acid Decreases Lipid Synthesis in Sebaceous Glands. Journal of Investigative Dermatology, 137(6), 1215–1222. doi:10.1016/j.jid.2017.01.017

Martillanes, S., Rocha-Pimienta, J., Victoria Gil, M., Concepción Ayuso-Yuste, M., & Delgado-Adámez, J. (2019). Antioxidant and antimicrobial evaluation of rice bran (Oryza sativa L.) extracts in a mayonnaise-type emulsion. Food Chemistry, 125633. doi:10.1016/j.foodchem.2019.125633

Coco- Betaine as Surfactant, Miller, Samantha. 2012. The Role of Surfactants in Skincare. Naked Chemist https://thenakedchemist.com/the-role-of-surfactants-in-skincare/

  1. pH kulit 
  1. Prakash, C., Bhargava, P., Tiwari, S., Majumdar, B., & Bhargava, R. K. (2017). Skin Surface pH in Acne Vulgaris: Insights from an Observational Study and Review of the Literature. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 10(7), 33–39. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5605222/
  2. Algiert-Zielińska, B., Batory, M., Skubalski, J., & Rotsztejn, H. (2017). Evaluation of the relation between lipid coat, transepidermal water loss, and skin pH. International Journal of Dermatology, 56(11), 1192–1197. doi:10.1111/ijd.13726
  3. Rippon,Remy. 2017. Acidic or alkaline: how to balance your skin’s pH levels properly. Vouge. https://www.vogue.com.au/beauty/skin/acidic-or-alkaline-how-to-balance-your-skins-ph-levels-properly/news-story/501ecaebb742b04d70f17340dc75d841
  4. Lezneva, Elena. 2018. What Is The Ph Level In Cosmetics And Why You Should Know It?. Korean Kiwi Beauty.  https://koreankiwibeauty.net/blogs/news/ph