Jadi, bercerita sedikit, awalnya kalian mungkin sudah kenal dengan beberapa penyebab jerawat atau alasan kenapa berjawat, hal yang penting lagi adalah, tipe jerawat seperti apa kah kita? Kenapa demikian? Setiap Jerawat memiliki kebutuhan penangan berbeda, ada yang membutuhkan anti-biotik, ada yang hanya dengan eat cleans dan bahkan hanya dengan rajin cuci muka. 
Image result for bacteria acne
Sutterstocks
Sesungguhnya, butuh keyakinan kuat untuk menulis postingan ini, buat kalian yang baca, perlu di highlight bahwa Tiara bukanlah dokter kulit ataupun ahli sehingga kalian bisa langsung Tanya ke dokter bila merasa diperlukan.


Jadi sebagai gambaran, ada beberapa tipe jerawat, diawali dengan komedo putih (whiteheads) yang berarti komedonya masih di dalam kulit, sementara komedo (hitam – blackheads) ini sudah berada dipermukaan wajah dan kondisi pori-pori terbuka, kemudian dilanjut dengan Papule, ini yang kita kenal dengan jerawatan pada umumnya dan kemudian Pustule yang jerawat mateng.  Jadi kalua untuk tipe ini lebih kea rah fase si jerawat itu sendiri, sementara kalua yang satu lagi itu jerawat Cyst, ini nanti akan aku jelaskan lebih lanjut.

Kalau dalam fase jerawat normal seperti ini, biasanya kombinasi polusi dan pertumbuhan bakteri secara di aktif di wajah, makanya ketika dia mulai jadi Papule sebenarnya bengkak karena sel darah putih mulai memakan si bakteri dan area yang terkena infeksinya.

Lalu, bagaimana dengan Fungal Acne? Apa karena yang menyerang adalah Fungal (Jamur)?

Nah ternyata untuk FUNGAL ACNE sendiri, bukan merupakan Jerawat, lah terus kenapa ada Acne? Dalam pengertiannya memang acne berarti inflamasi di kulit dan rambut. Makanya masih bisa dibilang Acne tapi beda jenis soalnya Fungal Acne merupakan bumps atau ‘benjolan’ yang disebabkan oleh kulit iritasi akibat perkembangan jamur secara aktif di kulit kita. Tapi ini beda ya sama panuan, atau jamuran yang biasa dialami, perawatannya pun berbeda. 

Dimana sebenarnya kulit kita sendiri memang memiliki jamur di rambut-rambut halus yang ada di kulit kita, coba diinget-inget pelajaran tentang kulit pas SMP, setiap kulit kita yang berpori punya kemungkinan ada rambutnya dan kemungkinan akan ditemenin sama jamur dan bakteri, nah pertanyaannya siapa duluan yang menyerang?

Seandainya Bakteri, mereka lebih cenderung dipicu sama kotoran, polusi dan radikal bebas untuk menunjang hidupnya sementara kalau Jamur, seperti 'jamur' pada umumnya, kehidupan mereka ditunjang dengan area yang lembab dan jarang dibersihkan. 

Se-simple itu? Iya, tapi selain itu ada hal-hal yang menjadi penunjang kehidupan dan perkembang biakan si Jamur tadi, nah mari kita bahas satu persatu, 


Baca juga : Jerawat ternyata tanda tubuh sakit 


1. Jamur Penyebab Acne Fungal 



Tokoh utama yang berperan adalah pityrosporum folliculitis, atau malassezia folliculitis yang hidup di rambut, dimana yang paling sering ditemukan adalah Malassezia.  Disini mereka akan semakin betah tinggal seandainya, dibagian tersebut juga terdapat minyak, baik dari dalam kulit kalian atau oils yang kalian tambahkan (bisa essential oil, cleansing oil dan sebagainya). Selain itu, kombo minyak akan semakin diperparah seandainya kalian tinggal di lingkungan yang humid, jadi panas, lembab dan penuh keringat. Yah, udah Indoneisa banget ga sih? Makanya, selain Indonesia, Singapur dan Filipina juga mengalami hal ini. 

Nah mungkin kalian akan bertanya-tanya, jenis oils apa yang memicu kemudian? Jawabannya adalah mereka yang memiliki kandungan fatty acid, engga harus oils aja sih. Semua yang mengandung fatty acids memicu, tapi yang kaya hampir selalu ada itu oils dalam formulasi trigycerides. Apa aja Acid-nya?


  • Undecylenic Acid (C11)
  • Lauric / Dodecanoic (C12)
  • Tridecylic (C13)
  • Myristic / Tetradecanoic (C14)
  • Pentadecanoic (C15)
  • Palmitic / Hexadecanoic (C16)
  • Palmitoleic / Hexadecenoic (C16:1)
  • Margaric (C17)
  • Stearic / Octadecanoic (C18)
  • Oleic / Octadecenoic (C18:1)
  • Linoleic (C18:2)
  • α-Linolenic (C18:3)
  • Nonadecylic (C19)
  • Arachidic / Eicosanoic (C20)
  • Heneicosylic (C21)
  • Behenic / Docosanoic (C22)
  • Tricosylic (C23
  • Lignoceric / Tetracosanoic (C24)
Untuk yang Palmatic & Oleic ini pertumbuhannya paling cepet, jadi harus diwaspadai banget-banget. 


Source: M. Nazzaro Porro, S. Passi, F. Caprilli, P. Nazzaro, G. Morpurgo. 1975. “Growth Requirements And Lipid Metabolism OfPityrosporum Orbiculare.” Institute of Dermatology, St. Gallicano, Rome, Italy.

Terus oilnya apa? Lengkapnya aku ga bisa jelasin satu-satu, soalnya banyak banget tapi yang pasti adalah kandungan dari kelapa. Seperti yang ada diatas ini. Jadi dari dulu aku udah menghindari, Mineral Oil, Costor Oil dan Coconut Oil, soalnya mereka punya bad reputation sama kalian yang kulitnya berminyak. Tapi dalam kasus ini, Mineral Oil tidak masalah, soalnya dia engga punya fatty acidstapi tetep aja, bisa menyumbat. Selain itu Oil yang aman adalah Squalane Oil. 


Selain itu kalian mungkin mau waspadai, soalnya kalo fatty acid itu makan pokoknya, ini kaya cemilan si Malessezia, engga berpengaruh banyak tapi bisa menunjang (ini turunannya, kalau kalian mau lengkapnya bisa baca disini tapi ini cukup panjang sih) 

  • PEG-7 Glyceryl Cocoate 
  • PEG-Glyceryl Stearate 
  • Polyethylene Glycol Stearates 
Selain itu, kalau kalian bisa tau tipe pembuatannya, kandungan oil apapun yang prosesnya hydrogenated bisa 'berefek' pada perubahan senyawa jadi yang cukup mempengaruhi jadi mohon di cek.  Selain itu, ada lagi kandungan Polysorbate yang jadi dasarnya, jadi, kalo kalian ketemu kandungan Polysorbate, dia bisa banget bereaksi dengan skincare kalian yang lain sehingga membantu memberikan snack ke Malessezia. 

Banyak? Hahaha masih banyak lagi tapi ga harus serba takut, perkembanganya cukup terbatas kok jadi engga usah khawatir. Hal yang perlu kalian perhatikan adalah perkembang biakannya, melalui humiditas lingkungan.
Oh ya, mungkin kalian juga bingung, apakah dia akan mirip sama biang keringat? Soalnya pemicu nya sama-sama suhu dan kelembapan. Jawabannya berbeda, soalnya kalo biang keringat hanya ketika keringat tidak bisa keluar sebagai mana mestinya. 


2. Membedakan Fungal Acne 


Nah sekarang aku kasih liat kondisi nya ya, disini aku pake 3 hal yang paling membingungkan, antara Biang Keringet, Jerawat Batu & Fungal Acne, sekilas ketiganya mirip tapi kalo kalian liat baik-baik itu berbeda kok. 

Ini sekarang aku bandingin antara hal-hal yang suka bikin kalian galau kan? 

Meski hal-hal yang pempengaruhinya bisa dibilang juga mirip-mirip, tapi balik lagi siapa yang duluan bisa kuat(?) hahaha paham ga sih, okeh kita balik lagi membedakannya.

a. Biang keringet, dia engga punya mata guys, kalo di pegang juga engga ada yang grenjel lebih ke arah kenyel karena memang isinya air kan ya. Biasanya kalo dibagian lain, bentuknya ruam. Tapi ini ada 4 tipe beda lagi :( tapi mirip-mirip yang dimana intinya mereka isinya kaya air aja jadi kalo di pencet meletus! tapi jangan ya, nanti dia nyebar kemana-mana, terus kalo kalian pake tangan ga steril bisa jadi sebelahnya a.k.a jerawat

b. Jerawat batu, kalo ini pas dipegang berasa banget. Keras. Ga ber nanah ataupun cairan. Biasanya cuma benjolan super kecil yang keras aja. Terus lagi, biasanya dia engga banyak dan ga menyebar. 

c. Fungal Acne, kalo yang ini dia kecil-kecil, bisa cuma satu doang. Like sebijik jerawat kecil, tapi sesungguhnya bukan. BIsa banyak dan kadang ada isinya, kadang engga. Tapi yang pasti satu, dia akan hadir kalau kalian abis panas-panasan dan berkertingat. Jadi kalo merasa engga abis keduanya, bisa balik ke opsi b. 


C. Penyembuhan 


Untuk menyembuhkan, sebenernya membunuh dia 11 12 sama bakteri tapi ada beberapa treatment yang berbeda, soalnya kebanyakan produk hanya non-bacterial bukan non-fungi. Dalam beberapa kasus, kalau ini parah banget butuh Anti-Biotik, kalo Jerawat kadang kalian HARUS TAU PRE-BIOTIK dulu sebelum maju ke Anti-Biotik, soalnya kalo jerawat cenderung hormonal dan jangka panjang, kalau yang ini biasanya tidak. Biasanya pun anti-biotiknya dalam bentuk krim. 

Nah tapi menariknya ada beberapa ingredients alami yang membantu penyembuhannya,

1. Green Tea Extract, atau teh hijau. Yap produk dengan kandungan teh hijau secara alami membantu menghilangkan jamur di wajah.

2. Madu dan Propolis Extract, ehm, kalian  tau kan bedanya apa? Kalo Madu ya cairannya, kalo propolis itu kaya bubuknya yang muahal banget karena itu kaya 'sisa serbuksari' yang nempel di kandang Madu :( tapi itu mahal sih dan memang terkenal banget buat Anti-Bakteri dan Anti-Fungi karena memang bener, madu itu engga bisa expired! Kenapa? Sangking higienisnya ketika dibuat. Caranya? Maskerin atau lumurkan sajah madu di wilayah yang berfungi. 

3. Sulfur kalau ini basic banget, any kind of sabun yang pake sulfur membantu tapi pastikan engga ada kandungan penyebab ya. Terus sulfur itu cenderung bersifat mengkeringkan, so kalo kalian kulitnya kering dan sangat berminyak tolong imbangi dengan hydrating. 

4. MATAHARI! Kalian paham banget kalo Jamur engga pernah hadir diwilayah yang sering terkena matahari, makanya kamar mandi gue yang dengan cahaya ilahi itu tidak pernah jamuran meski becek kali. Jadi kalo kalian merasa punya fungi acne, sering-sering ke pantai yang masih bersih! Sekalian menjernihkan raga dan jiwa *cielah. 

Sebelum itu semua, hal basic yang harus kalian pastikan adalah

1. Jangan membiarkan keringat kalian mengering
Mungkin habis olahraga males ganti baju atau males banget cuci jeans? Bahkan masker wajah. Nah ini calon-calon akan kedatangan tamu tadi. 

2. Bersihkan wajah dengan benar guys! Pastikan banget jangan sampai ada residu yang nempel diwajah apa lagi kalau kalian pake cleansing oil. 

3. Save your hair! Basicly, kalian bisa banget loh mencukur bulu halus di wajah, terutama kalian yang suka pake aloe gel :P

Nah apa lagi ya kira-kira? Coba tanya deh kalo masih bingung, akan aku coba jawab :D



Sumber Bacaan 
Simple Skincare | Beautiful with Brains | Allure | Gizmodo 




review wardah cushion, Wardah Instaperfect MINERALIGHT MATTE BB Cushion  cushion wardah review, insta perfect 
cushion by wardah 

Beberapa waktu lalu, ketika lagi buat vote soal Lippen, tiba-tiba ada yang request juga untuk mereview produk wardah terbaru satu ini, karena kepo, langsunglah aku cek ke akun offical wardah-nya sendiri yang ternyata memang benar! Ada 'sneak peak' produk baru dan bekerja sama dengan Lazada meluncurkan rangkaian InstaPerfect by Wardah yang menjadi wajah baru dari wardah. Ibarat Kakak, si Insta Perfect ini adalah adiknyalah. 

Ternyata di Lazada sendiri, sudah ada landing page atau halaman yang menampilkan produk ini. Ada 3 produk, cushion, lip cream & blush on dengan kemasan senada, menurut aku paduan antara KKW dan Fenty Beauty, mirip ga sih? Nah karena saat itu H-2 jam, akhirnya aku tunggu-in aja begadang, takut-takut produknya habis diserbu seperti Emina Lip Tint, akhirnyapun langsung deh dapet produknya dan menggunakan layanan same day! Lucu nya barangnya sudah masuk ke shipping jam 3 pagi! Tapi kayaknya di delay sama pihak Ninjanya, jadi harusnya sampai jam 1 eh malah jam 6 sore tapi ga papa. Sampailah pada first impression ini, 


Nah kali ini, aku akan review setelah pemakaian sebulan dan sudah mau abis hihihi! Jadi kalau kalian mau tau detail produk ini bisa langsung baca terus deh! 


💖 Packaging   

Nah dimulai dengan packaging! Kemasan nya kalo kalian liat emang segemesh itu genk, warnanya rose gold dengan balutan biru. Pink nya juga rose gold yang cantik banget, sukak! Siapa sih yang ga suka dengan warna packaging nya?



Dus nya sendiri cukup informatif soal produknya, mulai dari shade-nya, produksi dan isi nya. Isinya sendiri bisa dibilang dikit banget. hanya 15 gr aja :( alias setengah produk pada umumnya. Sementara SPF nya itu 29PA+++ yang memang aku butuhkan banget karena kalo tipe kulit acne dan oily engga disarankan pake SPF diatas 30 karena malah bisa memicu jerawat karena penyumbatan atau kalo kurang bersih!

Tapi ya, karena packaging produknya kaca gitu semua jadi nya sebel :( kalo kena-kena tangan ada cap nya dan kemudian kalo kebeset kelihata gitu hahaha. Terus dibagian bawah ada tulisan shade nya juga dan sisinya dove sih, kalo disini informasinya engga banyak-banyak banget. Oh ya, bahannya sendiri dari plastik, dan tidak terasa bulky, kaya pas aja di tangan dan masuk ke pouch, kalaupun jatuh juga engga akan modar, jadi lumayan kokoh, meski kalau bagian atasnya ke beset-beset akan membekas. Yah plus minus gitu deh. 


💖 Ingredients 

Nah lanjut dengan ingredients nya alias bahan-bahan dan kandungan produk ini, produk ini sendiri dibilang Mineral Matte yang di claim smart high coverage, nah ini sebenernya rada ambigu, gimana ceritanya bisa smart? Apakah ada teknologi kusus dalam produknya yang spesifik gitu? Selain itu juga ada cooling sensation yang mengingatkan aku pada Purbasari BB Cream tapi kenyataannya apakah seperti itu? Akan aku bahas dibawah. Kita lanjut ke kandungannya dulu,

Review : Purbasari BB Cream 



Produknya sendiri tidak mengandung paraben, sulfat, maupun alkohol tapi memiliki kandungan silikon yang mungkin kurang cocok untuk yang punya wajah cenderung berminyak. Nah terusnya, kalo kalian ngeh disana ada tambahan Acne Fungal ( Malassezia), sesungguhnya aku baru tau dan mau nangis sih :( jadi intinya, ada produk yang namanya Stearic Acid yang sejatinya adalah komposisi fatty acid yang dapat memicu Acne Fungal, alias Jamur Jerawat. Ini akan aku buat postingannya sendiri, karena jujur akan panjang tapi intinya ini lebih berpotensi bikin kaya jerawat kecil-kecil gitu dibanding Mineral Oil yang doyan menyumbat.



Selain itu banyak kandungan yang harus dipelajari lebih lanjut, karena kandungannya terbilang cukup banyak. Mungkin karena mau buat shade Indonesia yang susah jadi banyak campurannya? 

💖 Tekstur & Wangi 



Untuk teksturnya, produk ini lumayan kental, seperti tinted BB Cream, jadi tidak sekental BB Cream tapi juga tidak terlalu cair, sehingga ketika diaplikasikan dia engga langsung set tapi akan dengan mudah di blend/baurkan, baru kemudian kelamaan dia akan set, selain itu karena teksturnya lumayan kental, produknya jadi medium coverage dan bisa di build sampai full, tapi yang menarik, pas aku menggunakan sponge bulat pipih yang bawaan dari kemasan, BB Cushionnya jadi light banget, bahkan untuk nempelin di muka aja susah :( jadi buat dapetin hasil maksimalnya aku menggunakan beauty blender sponge bukan bawaan. 
Pas sebelum dibuka juga produknya sesuai standar, memiliki 'segel' yang menjaga produknya. Untuk wanginya sendiri, produk ini punya aroma yang kuat kemudian samar dan hilang kelamaan, wanginya kaya bunga tapi yang lembut gitu ya. 

💖 Cara Pakai 

Untuk cara pakainya sendiri, seperti produk base alias alas wajah pada umumnya, bisa digunakan setelah skincare langsung atau menggunakan primer terdahulu. Saranku sih, kalau kulit kalian cukup kering bisa pake primer yang hydrating, sementara kalau cukup oily bisa pakai yang pore filling. Karena produknya engga cepet nge-set jadi kalian ga perlu khawatir untuk nge-blend nya, bisa perbagian wajah dulu atau langsung tap ke semuanya. Kalian juga bisa menggunakan produk ini tipis-tipis dulu, baru kemudian tap-tap lagi ditempat yang membutuhkan coverage lebih. 

💖 Daya Tahan

Untuk daya tahan, produk ini bener-bener tergantung sama pengaplikasiannya, kalau kalian menggunakan tanpa di set lagi dan tipis aja, ya akan bertahan 3-5 jam tergantung juga tipe kulit kalian. Seandainya kalian pake lebih tebel, tanpa diset, bisa 5-6 jam-an, tapi kalau kalian set hasilnya biasanya engga jauh beda, sekitar 6-7 jam tapi itu udah dalam kondisi faded ya. Maksimalnya dia memang 3-4 jam saja, mengingat dia tipe yang dipakai sehari-hari. 


Claim Produk 

Dimulai dari yang awal ya, apakah saat dipakai ada cooling sensation? Jawabannya tidak ada. Jadi ketika dipakai aku merasa biasa aja, engga seperti ketika pakai BB Cream Purbasari. Lalu dimana letak dinginnya? Aku juga kurang paham, karena ketika aku pergi naik gojek pakai ini pun, kalo panas ya tetep kerasa panas. Engga ada senasi yang memberikan kesan adem. 

Selanjutnya untuk Smart High Coverage  apakah kemudian produknya menjadi kaya Shiseido yang mengikuti warna kulit? Jawabannya juga tidak. Aku pakai shade yang paling gelap tapi masih di 'natural' untuk standard biasanya (Medium Beige), kemudian warannya tidak ngabu ataupun memberikan efek brightening, jadi memang fokusnya di coverage. Mungkin beda cerita kalau shade lainnya yang notabennya lebih cerah, tapi coverage nya sendiri memang terlihat sih, terutama di bagian jerawat merah yang rada susah ditutupin. Produk ini do a good job! 

Setelah menggunakan selama 1 bulan aku baru ngeh soal yang Fungal Acne itu, pas pemakaian intens 2 minggu kemarin memang aku merasa ada little bumps, tapi aku pikir hanya karena aku ga bersih aja jadi ketika aku pakein masker ya dia hilang. Terutama dibagian alis yang memang tempat berkembang biak si jamur ini. Nah di aku, aku suka banget pake ini sehari-hari, kalau kondisinya wajah aku cukup terhidrasi dia akan bisa awet loh sampe jam 3 sore (dari jam 9 pagi), tapi mulai jam 4 keatas udah cape ya kan, ilang-ilangan deh. Paling bisa dibantu dengan touch up (but aku bukan tipe touch up :( kaya berasa kesian aja kulitnya). Hasil akhirnya setelah diapliaksikan selama dipakai itu sebenernya aku bilang natural, bukan matte karena juga ga glowing atau dead-matte gitu, jadi kaya skin like lah. Dibandingkan dengan produk Cushion sejuta umat lainnya kaya Laneige, menurut aku ini lebih light, engga berasa berat tapi untuk coverage nya medium. Jadi enak dipakenya. Kulit masih bisa napas. Terus juga dia engga lengket, biasanya dipake 2 menitan baru dia ga akan transfer kemana-mana. 

Selama itu juga aku ga merasa dia comedogenic atau bikin komedo-an, biasanya paling kelihatan di hidung aku, tapi produk ini engga sih jadi so far so good, beda sama DD Cream Wardah yang kuning, 


Selanjutnya selama sebulan ini, ada momen dimana rasanya dia jelek. HAHAHA maksudnya entah kenapa ketika aku lagi oily, produk ini menjadi sangat butek. Yang ga bikin muka jadi lebih cerah malah memperparah ke adaan hahaha. Selain itu menurut aku produk ini ga bisa jadi base untuk heavy makeup yang dipakeiin concealer terus dibake, soalnya rasanya dia menjadi aneh gitu, kaya teksturnya jadi kering dan patchy gitu. Jadi memang aku sarankan ini untuk sehari-hari aja cukup.


So, segini dulu review yang aku bisa informasikan setelah menggunakan sebulanan, kalau kalian punya pertanyaan, informasi dan sebagainya, please let me know! 

Have a nice day, semoga bisa membantu ya.