[Tips] The Truth behind product packaging - Cerita dibalik sebuah kemasan


Hollahope! 

Bulan Juni ternyata banyak diperingati hari-hari besar yang membuat saya sendiri sebagai penulis
cukup berkaca dan bertanya-tanya, apa yang sudah saya lakukan pada Bumi ini? Bahkan pada Indonesia. Tanggal satu ada libur nasional, memperingati hari jadi Pancasila. 
Sebuah kesaktian yang haqiqi kalau anak zaman sekarang bilang, tapi balik itu semua ada segelintir
pertanyaan yang teringang, 

Apa yang sudah dilakukan untuk pertiwi ini?

Tampaknya kalau menanyakan hal ini, banyak jawab ambigu yang menghadang kita.
Tapi tenang, saya akan men-sederhanakan-nya dengan menanyakan bagaimana kita bertingkah laku sebagai manusia

Pasti tau dong, 

"Indonesia ini kaya" 

Pasti kalian juga setuju kalau Indonesia ini punya aneka ragam satwa yang unik dan diburu hingga pundah keberadaannya.  Engga, kita engga akan membahas itu sekarang, 
saat ini akan saya mulai dengan kesadaran pada lingkungan dari apa yang kita konsumsi terlebih dahulu.

Masyarakat Indonesia ini cukup unik, saya bilang unik karena kita ini punya jiwa seni yang tinggi
segala hal yang menarik biasanya bisa langsung dengan mudah kita beli, tanpa ada filter diri apa kah ini benar-benar kebutuhan atau kepuasan batin yang kemudian disesali. 
Sebagai contoh saya sendiri, baru-baru ini membeli Highlighter karena warna nya cantik. 
Iya, itu saja. Apa saya mempertanyakan hal lainnya? engga, itu produk online, susah untuk bertanya selain googling. 

Jujur kebanyakan saya sendiri hanya 'baca' setelah membeli produk itu, nah ternyata, kita masih banyak yang terkecoh sama infomasi produk mendasar yang ada dari produk yang kita beli. 
Jangankan kita, kadang brand nya sendiri seliwer untuk menaruh informasi. 



Disana saya kasih table, apa yang biasanya kita temui, jadi mudah di save ya, sumber tercantum. 

Sekarang mari kita bahas, 
Image result for the green dot
sumber : Vector Portal
berapa dari kita yang berfikir bahwa logo ini artinya 
recycle atau daur ulang? Kayanya 98% langsung mengiyakan statement tersebut, nyatanya logo itu bukan daur ulang.

Melainkan perusahaan itu membayar dan menyerukan gerakan untuk menjaga lingkungan. 

Iya, mereka hanya bertanggung jawab dengan membayar ke pemerintahan untuk menjaga limbah mereka, jadi nanti limbahnya di kelolah gimana atau mencemari gimana, yang jelas mereka sudah membayar sebagai bentuk tanggung jawab.

Bisa dituntut? Ini rumit, harusnya sih engga bisa. Kecuali memang limbahnya di 'open public' sama orang-orang yang merasa keberadaannya terancam banget, 

nah kalo yang terancam kelangsungan ekosistem laut? Ya, kalo penyu bisa nuntut mungkin bisa. 
Sayangnya standard ini sendiri juga diberlakukan di Eropa, ataupun negara-negara yang memang sudah sadar sama limbahnya, di Indonesia? 
wah jarang adanya. Bahkan sepertinya engga ada badan yang menangani masalah ini sebagai tebusan. cmiiw.


Lanjut ke bagian  

Image result for animal cruelty logo
sumber Cruelty-Free Kitty

Animal Cruelty Free, kalau ini sebenarnya di Indonesia sudah ada hukum yang berlaku tapi entah kenapa masih belum ada sertifikasi ataupun badan yang mengurus hal ini.


Tapi sebagai pembeli, baiknya kita paham bahwa hampir semua produk yang kita punya, khususnya kosmetik, engga sekedar menggunakan hewan dalam percobaan nya tapi juga menggunakan hewan sebagai bahan dasarnya. 

sumber Ethical Elephant (tertera)


Paling sering mungkin kita kenal dengan Beewax maupun Keratin? Keduanya memang benar-benar berasal dan datang dari hewan yang diburu secara masal. Okelah kalau beberapa hewan dapat diternakan dengan mudah, tapi kalau engga? membiarkan mereka punah demi kecantikan kita yang sementara menurut saya rasanya sama sekali engga sebanding.


Masih banyak cara maupun alternatif lainnya. Oh ya, Animal Cruelty Free engga menjadi jaminan ya bahwa produk itu engga mengandung ingredients hewan dalam komposisi-nya, baik dari segi ekstraksi maupun cairan pecahan senyawanya. Karena pada dasarnya Cruelty bermakna, bahwa tidak ada unsur penyiksaan terhadap hewan saat proses pembuatan itu terjadi. 

Kalian mungkin familiar dengan video sebuah kelinci angora di cabut paksa bulu-bulu nya demi
mendapatkan bulu yang lembut dan tetep 'virgin' hair istilahnya tapi ya, nangis lah kelincinya. 
Kalian aja di jambak engga sampe rontok udah nangis. Ini sampe botak. 

Kalau mau yang benar-benar friendly coba dengan Vegan. 
Vegan disini mereka berarti mereka berkomposisi tumbuhan, 
Image result for vegan cosmetics logo
sumber Tania Marie's Blog 



 kandungan produknya mereka rata-rata Natural ingredients, jadi memang engga menggunakan komposisi hewani lagi, Pure menggunakan bahan tumbuhan dengan tambahan zat-zat kimia, nah ini kadang yang perlu diperhatikan juga. Jangan sampai yang chemical ingredients nya lebih banyak dari si Kimianya.  


Yang paling aman, dan biasanya sudah all in, termasuk vegan adalah bahan dengan Natural Ingredients, ini udah paling aman banget deh pokoknya. Bahkan mahal banget! Padahal kalau diterjemahkan ke Indonesia, Natural ingredients ini 11-12 sama jamu. Iya, jamu. Kosmetik Indonesia yang masih tradisional kebanyakan masih pake bahan jamu. Alias bahan alami, jadi sebenarnya Indonesia tuh udah enak banget.


Kalau di Indonesia malah ada trend lainnya yaitu produk Halal. 
Produk halal sendiri juga bisa jadi tolak ukur yang cukup baik, kenapa?
Karena berarti aja uji kelayakan produk yang sesuai dengan kaidah agama, yang berarti produk itu
pasti tidak merugikan salah satu ekosistem manapun serta aman. 


Dari infromasi dibalik kemasan kita, kita lanjutkan ke cerita sedih lainnya tentang. 


Limbah produk. 


Ngaku siapa yang sering re-purchase barang berkali-kali. Engga harus make up, sesederhana beli Minuman kemasan deh! Saya rasa hampir semua orang pernah mengalami proses beli lagi dan lagi.


"Indonesia, the world'€™s second biggest contributor to plastic waste in the oceans, is in a state of emergency with regard to waste problems."  - The Jakarta Post 
Kaget? Engga. Indonesia negara kepulauan, pastinya akan ada banyak sampah diperairan tapi ke dua? Engga bisa dibanggakan juga ya. Bayangin Indonesia ini kaya, tapi kenapa harus kaya dengan sampah? 10 juta ton sampah di buang ke  laut Indonesia setiap tahunnya. Seandainya satu sampah bisa jadi satu rupiah, rasanya hutang Indonesia sudah lunas. Hebatnya lagi, dari sampah di Indonesia yang ada 64 juta ton, hanya 1.9 yang bisa di daur ulang oleh pemerintah setempat.

Dan yang paling lucu adalah, kalau kalian ke tempat pembuang sampah, atau lirik aja bentar tong sampah terdekat. Barang sisanya kebanyakan produk rumah tangga hasil import, ya engga pasta gigi, bekas tissue, bekas botol kemasan (Aq*a & V*t punya danone loh), jadi ya, apa mereka sudah punya label 'the green dot' tadi? Atau mereka hanya berkembang dan dikonsumsi tapi engga bertanggung jawab? 

Jadi sebenarnya siapa yang harus bertanggung jawab?


Trash: The picture was taken off the coast of Java in Indonesia and shows Indonesia's most famous surfer Dede Suryana surfing through an enormous rubbish-filled wave
sumber  Zak Noyle via Daily Mail UK


Ini adalah salah satu potret seorang surfer (peselancar) bernama Dede Suryana disalah satu pantai Jawa. disana kita bisa liat kalau ke Indah an laut kita digantikan oleh hamparan sampah yang membentang. Udah engga ada lagi deh anemon laut yang bisa dilihat dengan mata telanjang kalau ke tepi sungai. Rasanya pengen nyalahin pemerintah ga sih? Kok ya bisa segitunya engga bersihin sampah yang ada.

Pertanyanannya, apa sampah itu karena pak Jokowi buang duit? apa karena pak Ridwan Kamil selesai buang minum Aqua? Engga, semua ini adalah hasil masyarakat egois. Hasil orang-orang yang buat buang 'bekas' nya mereka aja males! Saya sering banget menemukan orang-orang yang doyan banget buang minuman kemasan sambil jalan, lah padahal bisa loh itu minuman dibawa dulu ditas nya terus kemudian di buang ke tempat sampah.

Atau paling bener, bisa loh bawa botol minum-an? 

Ya, kalo males, seenggaknya ya jangan buang sampah sembarangan gitu. Sudah ada tempatnya kok.
Sebenarnya saya yakin, kalau kalian baca blog gini, pasti kalian punya tingkatan kesadaran diatas yang lainnya tapi berani engga nya buat menegur yang lainnya.


Sekarang coba di bantu dengan fakta, kenapa sih sisa limbah ini sangat menganggu.

Related image
sumber ; Greenpeace (tertera) 








Image result for animal die because litter
sumber : Spoon University










Kura-kura itu engga bisa membedakan makan plastik, dan mana ubur-ubur, jadi menurut WWF 2 dari 3 kura-kura pasti pernah makan sampah, begitu pula ketika mereka tersangkut, mereka engga lengan yang bisa membuat mereka terbebas dari jeratan plastik.

Pasti pernah nonton film Madagaskar kan?
Mereka jelas banget menyindir kelakuakn manusia bumi yang engga bisa berbagi, serasa bumi ini hanya punya mereka dan bisa di ekspolitasi, engga dijaga.


Ada hal yang membanggakan kalau kalian pengen tau, Indonesia merupakan rumah bagi Coral Triangle.

Coral Triangle merupakan sebuah kawasan layaknya hutan lindung yang berada diwilayah lautan. Coral Triangle sendiri ada di 6 negara, diantaranya Indonesia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Salomon, Timur Leste dan sebagian Malaysia.

Bentuknya sendiri memang menyerupai segitiga, menjadi alasan kenapa itu disebut sebagai 'Triangle'

Image result for coral triangle
sumber : Thinga


Kira-kira seperti itu peta nya, disini menjadi rumah untuk  76% spesies terumbu karang dunia, 6 dari 7 spesies Penyu laut, 37% ikan yang ada di coral dan sekitar 2,228 spesies ikan – termasuk aneka  adalah ikan Hiu, ikan Tuna dan ikan Paus yang keberadaannya terancam (aneka, berarti lebih dari satu jenis, bukan hanya Tuna yang kita biasa konsumsi)  dan juga 130 juta orang yang hidupnya bergantung pada laut, termasuk diantara nya kita! (well saya sih, pecinta makanan laut dan suka liburan ke pantai).

Coral Triangle Day dirayakan setiap tanggal 9 Juni, di Indonesia sendiri kemarin ada di Goethe Institute bekerja sama dengan berbagai pihak, yang juga mendatangkan narasumber dari pihak pemerintahan, organisasi setempat maupun pencinta alam.


Secara singkat acara tersebut membuka mata saya, tentang hal yang saya tulis diatas. Meskipun saya sendiri pencinta gerakan ramah lingkungan, ternyata masih banyak ilmu yang perlu dipelajari.
Seperti fakta tadi, bahwa Indonesia adalah penyumbang nomer dua sampah laut terbesar di Dunia.

pada Coral Triangle day, saya juga mendapat fakta menarik yang diutarakan oleh salah satu narasumber, Hamish (tunangan Raisha) bahwa ternyata Coral sendiri menjadi 60% penyuplai oksigen,



 Lebih besar dibanding tumbuhan yang ada. Jadi bayangkan bila hutan manusia babat, dan laut kita cemari hingga semua coral (karang) nya mati.

Masihkah bisa kita bernafas secara gratis?

Lalu, seandainya laut kita cemari, kalian pasti paham banget kalau garam yang kita konsumsi juga merupakan air laut yang di proses sedemikian rupa sehingga menghasilkan 'garam dapur' yang biasa dibuat masak? Nah itu tadi, kalau tercemar dengan sampah bagaimana?

Kita makan masakan ada lalet nya aja udah marah, ini lagi dengan bumbu sampah.

Engga sampai situ saja, penguraian yang tidak sempurna juga mengakibatkan hewan mendapat berbagai macam efeknya.

Di acara kemarin Hamish juga bilang kalau dulu dia bisa memancing dengan mudahnya, menangkap ikan langsung banyak dan segar, sekarang kalau tidak dengan bantuan 'bom' atau jaring rasanya susah. Tapi, coba kalian bayangkan bila ikan yang kita makan tercampur bubuk misiu bekas bom, bahkan tercampur kandungan Sianida (info disini)! Inget kan drama sianida beberapa waktu lalu,
Ini juga digunakan untuk mematikan ikan lautan, tanpa pilih-pilih semua langsung mati, dari yang kecil, lagi hamil, telur sampai per-airan sekitarnya semua mati :(

Ga ngerti lagi kenapa masih milih untuk membunuh semuanya (bahkan berefek ke manusia hingga kematian) demi ke untungan pribadi? Tuhan engga akan bikin kaya orang yang kaya gitu padahal. Ga halal istilahnya.

Oh ya, di bidang kecantikan juga ada bahaya yang mengancam, bahkan level ancamannya sudah menjadi ke khawatiran organisasi di Eropa yang menyebabkan bahan kandungan ini di banned, yaitu kandungan microbead (hampir disemua scrub wajah ada karena biaya murah), karena hampir seluruh biota laut yang terpapar lebih memakan microbead dibanding zoo plankton. Jelas ini mengancam. Karena setelahnya biota laut ini masuk ke dalam sistem ekosistem kita dan kemudian kita makan juga.  (sumber : National Geography)



Foto para narasumber saat mendapat piagam terimakasih




Jadi kalau ditanya sama orang awam, kenapa sih sampah ga boleh ada di laut?

secara singkat bisa di jelaskan begini,

1. Karena dengan sampah di lautan membunuh coral yang merupakan sumber oksigen terbesar dibanding Pohon.

2. Karena dengan adanya sampah dilautan, hewan tidak dapat memilah dan membedakan sehingga memakan sampah, kemudian hewan tersebut di makan oleh hewan yang kita konsumsi.
Baik hewan laut seperti ikan Salmon, Tuna dll, ataupun hewan daratan.

3. Sampah mencemari makanan dari laut yang kita konsumsi, seperti garam, rumput laut dan sejenisnya.




Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana sikap tanggung jawab kita sebagai manusia?


Jangan egois.



1. Membeli produk dengan logo yang sudah di jelaskan diatas, guna mendukung gerakan Vegan dan Cruelty free 

Disini beberapa list nya
2017 update! 101 cruelty-free makeup brands!
Memang masih kebanyakan brand luar, di Indonesia paling cari yang lebel halal untuk sementara, biasakan baca review blogger juga tuh, soalnya kadang produk pas masuk sini jadi Animal Testing gitu. Salah satu yang paling parah adalah PT L'*real, soalnya seluruh produknya dibuat di China yang punya peraturan mengharuskan animal testing, termasuk didalamnya brand favorite ku macem

  • Chanel
  • Dior
  • Givenchy
  • Guerlain
  • Estee Lauder
  • MAC
  • Clinique
  • Benefit
  • Lancome
  • Shiseido
  • Calvin Klein
  • Covergirl
  • Maybelline
  • Revlon
  • Rimmel London
  • Avon
  • Mary Kay
  • Vichy
  • La Roche Posay
  • Avene
  • Caudalie
  • L’Occitane
  • Burberry
  • Garnier
  • Michael Kors
  • Dolce & Gabbana
  • Olay
  • Origins
  • L’Oreal
  • Stila
  • Tom Ford
  • OPI
  • Nivea
  • Neutrogena
  • EOS
  • Aerin


,













sumber  : crueltyfreekitty.com

(sudah di hilangkan per 2017 ini infonya disini)



2. BELI YANG KALIAN BUTUHKAN (Perlu, wajib, penting) 


You name it, banyak dari kalian yang kalo udah ketemu troly belanjaan semua dimasukin. Apa lagi kalo jalan ke kasir, kadang merasa 'ah masing kosong' padahal jelas-jelas kalian engga butuh.
Biasakan untuk belanja sesuai yang ada di daftar belanjaan kita. Jangan sampai kemana-mana.

3. Menggunakan kantong/tas sendiri saat belanja 

Ini simple, tapi berpengaruh. Saat acara Coral Triangle juga dijelaskan bahwa orang Indonesia lebih dari 55% setuju dengan membeli kantong plastik demi pembatasan kantong, sayangnya bu mentri Susi sampai saat ini belum meng-esah-kan peraturan itu, kalau kata mereka, colek-colek atau mention aja, tanya kapan pembatasan penggunaan plastik diberlakukan.

4. Kesadaran pola hidup sehat 

Engga cuma untuk hewan ataupun lingkungan, dengan sadar pola hidup sehat seperti mengurangi pemebelian minuman kemasan yang tinggi gula (iya, kalo sekali buat teh manis biasanya 5 gr gula nya, kalo beli teh kemasan bisa 26gr gula nya, padahal maksimal kita sehari 20gr gula) belum lagi kandungan glukosa dari nasi yang kita konsumsi. Warbyasah kan?

Seandainya semua orang sadar untuk hidup sehat, pasti ga pusing-pusing nyari obat kanker deh!


Kalian punya tips dan masukan lagi? share aja!

Jangan lupa share postingan ini di bit.ly/JagaBumi

Agar semakin banyak orang yang sadar dan paham, bahwa ini bukan tugas dia atau mereka tapi tugas kita bersama untuk menjaga Pertiwi kita!

















1 komentar:

  1. Sukaaa sama artikelnya. Isinya lengkap dan menyentil banget. Ga tega pun liat foto2 hewan laut yg disertakan:(

    BalasHapus